Sabtu, 17 April 2010

KANKER

KANKER

Tanya :
Dokter, ibu saya terkena kanker leher rahim, dikatakan oleh dokter yang menanganinya sudah stadium lanjut. Kakinya sudah mulai bengkak, susah buang air besar, sering keluar darah dari kemaluan. Keadaan ibu semakin lemah, tidak ada nafsu makan, badannya makin kurus, untuk berjalan saja sudah susah dan harus pakai kursi roda. Apakah semua itu akibat komplikasi penyakit kanker dok ? Apakah penyakit ibu saya masih dapat diobati ? Mohon jawabannya. Terimakasih. ( Susan, Pontianak)

Jawab :
Penyakit kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang sudah tidak dapat dikontorol lagi oleh tubuh secara normal , akibatnya kanker makin membesar tanpa henti dan menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh dimana pertama kali kanker itu tumbuh dan dapat menyebar ke bagian organ tubuh penting lainnya seperti ke paru-paru, liver, tulang, otak dengan segala komplikasinya.
Komplikasi akibat penyakit kanker secara umum disebabkan oleh 4 faktor, yaitu :
komplikasi akibat pertumbuhan kanker yang merusak sekitarnya, komplikasi sebagai akibat tidak langsung dari kanker, komplikasi yang tidak ada kaitannya dengan kanker dan komplikasi akibat pemberian sitostatika atau kemoterapi, radioterapi maupun tindakan pembedahan.
Komplikasi akibat pertumbuhan kanker yang merusak sekitarnya (infasif), dapat mengakibatkan terjadinya penyumbatan saluran seperti pada kanker usus, kanker saluran kencing, sehingga penderita tidak dapat buang air besar dan buang air kecil yang menyebabkan perut membesar dan muntah-muntah . Bisa juga kanker menyebabkan erosi dan perforasi sehingga terjadi perdarahan maupun terjadi fistula atau salutan yang tidak normal. Selain itu dapat menyebabkan penyumbatan saluran disekitarnya, misalnya pada kanker leher rahim stadium lanjut atau pada kanker kelenjar getah bening dapat menyebabkan sumbatan saluran getah bening di kaki dan mengakibatkan kaki menjadi bengkak. Hal lainnya ,akibat pertumbuhan kanker yang terus tumbuh, dapat menyebabkan rasa nyeri yang diakibatkan iritasi pada syaraf, tulang maupun kapsul organ seperti pada kanker hati.
Komplikasi sebagai akibat tidak langsung dari kanker amat banyak dan bervariasi, dari yang ringan sampai yang berat dan berakibat fatal bila tidak segera diatasi. Diantaranya adalah terjadi gangguan umum seperti demam, berat badan menurun, tidak mau makan , anemia. Juga bisa terjadi gangguan gizi , gangguan imunologis atau kekebalan tubuh, maupun hiperkalsemia.
Gangguan gizi yang tidak cepat diperbaiki dapat menyebabkan gangguan kekebalan tubuh dan bisa menyebabkan terjadinya infeksi yang sering sukar diobati.
Hiperkalsemia terjadi terutama pada kanker yang mengenai tulang baik kanker yang awalnya tumbuh dari tulang maupun kanker yang bermetastasis luas ke dalam tulang.
Komplikasi yang tidak ada kaitannya dengan penyakit kanker, misalnya pada pemberian transfusi darah. Seringkali penderita kanker datang sudah dalam keadaan lanjut dan sudah terjadi anemia atau kurang darah , apalagi kalau terjadi perdarahan pada kanker tersebut yang sangat sukar dihentikan. Untuk menambah darah supay mendekati atau kembali ke kadar normal , seringkali diperlukan transfusi darah.
Namun kadangkala pemberian transfusi darah dapat menyebabkan efek samping yang dapat terjadi segera maupun kemudian, diantaranya adalah reaksi hemolisis karena tidak sesuai golongan darahnya, selain itu bisa terkena virus hepatitis, malaria.
Komplikasi akibat tindakan pemberian kemoterapi, radioterapi maupun bedah.
Radiasi maupun kemoterapi dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar darah putih akibat penekanan fungsi sumsum tulang yang bisa menyebabkan infeksi dan kematian.
Tindakan bedah juga dapat mengakibatkan komplikasi seperti perdarahan, infeksi terutama pada penanganan kanker stadium lanjut, tergantung lokasi , jenis , ukuran kanker dan jenis operasi serta daya tahan penderita.
Diantara semua komplikasi tersebut, infeksi merupakan penyabab kematian paling utama pada penderita kanker disamping perdarahan. Sekitar 90 persen penderita kanker meninggal karena infeksi, perdarahan atau infeksi bersama-sama dengan perdarahan.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya kejadian infeksi pada penderita kanker antara lain karena : adanya luka lecet atau erosi pada kanker yang menyebabkan terbukanya kulit atau lapisan mukosa yang merupakan benteng pertahanan tubuh (barrier) yang melindungi tubuh dari dunia luar seperti pada kanker kulit, kanker usus, kanker kepala dan leher, kanker leher rahim.
Infeksi juga dapat terjadi karena adanya sumbatan akibat tekanan atau pertumbuhan kanker, seprti pada kanker paru, kanker prostat, kanker saluran cerna. Selain itu infeksi dapat terjadi karena penurunan daya tahan tubuh, tindkan pembedahan, tindkan diagnostik invasive, pemberian pengobatan suportif seperti pemberian makanan melalui infus maupun pemberian transfusi darah, juga bisa karena pemberian kemoterapi maupun radioterapi.
Pada kasus ibu sdr, gejala-gejala yang diarasakan semua itu bisa saja terjadi akibat komplikasi pertumbuhan sel kanker pada leher rahim. Pada kanker leher rahim stadium lanjut, kanker dapat tumbuh meyusup (infiltasi) dan merusak jaringan dan organ sekitar seperti ke arah dubur maupun saluran kelenjar getah bening di daerah lipat paha, sehingga mengakibatkan terjadinya sumbatan pada saluran pembuangan kotoran dan saluran getah bening pada kaki, akibatnya terjadi kaki bengkak dan susah buang air besar.
Karena kanker sudah stadium lanjut maka terjadilah gejala lemah ,lesu, tidak mau makan (anoreksia), penurunan berat badan tubuh
Sebaiknya segeralah ke dokter agar segera diobati.
Semoga pertanyaannya sudah dapat terjawab. Bila masih kurang jelas, atau diantara para pembaca ada yang ingin bertanya tentang masalah tumor dan kanker, dapat menghubungi HP 081321862268 atau ke Pontianak Post atau ke Klinik Tumor dan Kanker Pontianak (Klinik Rosye Jaya Medika) di Jl.A.R Saleh (BLKI) No. A-5 Pontianak, Telp. 0561-583999..
Untuk konsultasi : 1. Klinik Bedah Onkologi RSUD Dr. Soedarso
2. Klinik Tumor dan Kanker Pontianak .